Naila baru kelas tiga SD.
Namun gayanya kadang-kadang melebihi orang dewasa. Sebut saja dalam hal mode. Mulai dari baju, sepatu sampai
anting, Naila benar-benar berkaca dari trend
terbaru yang sebenarnya untuk orang
dewasa. Naila memang senang membaca. Positif sebenarnya. Tapi kalau kebanyakan
yang dibaca majalah mode milik Kak
Amira, hasilnya memang akhirnya seperti ini.
**
Baru-baru ini Naila minta
dibeliin sepasang anting perak seperti yang dilihatnya di majalah kakaknya. Memang
sudah lama Naila minta dibeliin anting. Mama sebenarnya tidak keberatan.
Sepasang anting emas dan bermodel
anak-anak kebanyakan dipilih mama buat Naila. Tapi Naila berkeras ingin anting
perak.
Akhirnya mama menyerah.
Harganya sebenarnya lebih murah dari emas yang dipilih mama sebelumnya. Tapi
tentu saja mama punya pertimbangan tersendiri. Anting emas tentu saja bisa
dijual kembali kalau tidak cocok lagi. Tapi naila tetap ingin yang perak.
Seperti yang lagi ngetrend, itu
alasannya.
Belum genap seminggu beli
anting, Naila sudah merengek minta sepatu baru. Padahal jelas-jelas sepatu
lamanya masih bagus.
“ Ma, aku ingin sepatu baru. Sepatu lamaku
sudah nggak enak dipakai “ rengek Naila suatu sore.
“ Sepatu? Tadi pagi mama lihat
baik-baik saja” mimik mama serius
“ Hmmm..sebenarnya Naila
ingin sepatu baru..sepatu selutut kayak cowboy
. Kan bisa dipakai buat sekolah juga
kan? “ Naila menjelaskan dengan polos.
Mama geleng-geleng kepala.
Bingung harus menjawab apa. Kak Amira tak bisa menahan ketawanya. “ Dasar, bocah
korban majalahku tuh ma. Udah
dilarang, masih aja baca
majalahnya…hahaha “
Naila makin cemberut.
“ Naila sudah tahukan
jawaban mama untuk permintaan Naila. Sepatu kamu masih bagus”
“ Mulai sekarang, kamu juga hanya
boleh membaca majalah anak-anak. Majalah mode
bukan buat Naila. Ada saatnya nanti Naila boleh baca majalah Kak Amira. Apalagi kalau sampai ingin selalu membeli apa
yang ada di majalah “ lembut mama panjang lebar.
“ Tapi ma….” Naila ingin
protes
“ Tidak ada tapi-tapian
lagi.Ini buat kebaikan Naila “ ujar mama
lebih tegas.
***
Hari ini Naila malas
sekolah. Tidak seperti biasanya. Dibangunin berkali-kali Naila bukannya bangun
tapi malah makin menutup mukanya dengan selimut tebal. Mama sempat kesel
dibuatnya. Takut Naila terlambat ke sekolah.
“ Naila, ayo udah hampir
setengah tujuh loh. Air angetnya ntar keburu dingin juga “ bujuk mama
Naila tidak menjawab
apa-apa.
“ Naila sakitkah” mama
segera memegang kepala Naila. Tapi tidak sedikitpun menunjukkan Naila sakit.
Mama tiba-tiba curiga ada
yang terjadi dengan Naila di sekolah.
“ Naila bertengkar dengan
teman atau dimarahin bu guru?”
“ Bolehkah aku pindah
sekolah Ma? “
Mama melotot ke Naila.
Dugaannya ternyata benar. Naila meneruskan ucapannya “ Teman-teman bilang aku
udah tua, kayak tante-tante. Apalagi pas aku pakai anting perak kemarin.
Padahal itu kan trend. Iyakan ma?”
Mama yang tadinya marah tak
kuasa menahan senyumnya. Selama ini Naila susah sekali dinasehati untuk
tidak mengikuti trend orang dewasa. Ternyata godaaan teman-temannya mengusiknya.
“ Emang sih ma. Pokoknya aku
mau pindah sekolah saja”
“ Kalau di sekolah baru ada yang
mengejek begitu juga, apa Naila akan pindah sekolah lagi “
Naila terdiam. Mama
meneruskan ucapannya “Lebih baik mulai sekarang Naila tidak lagi mengikuti mode orang dewasa itu. Sesuaikan yang
Naila pakai dengan umur Naila. Nanti mama bantu nunjukinnya”
Mata Naila berbinar senang “
Bener ma? Naila janji tidak ingin ikut-ikutan orang dewasa lagi. Tapi model anak-anak bolehkan? “
kali ini Naila memeluk mama. Hatinya riang dan berjanji akan mengikuti ucapan
mama.
sumber : http://orangbanjar.blogspot.com
sumber : http://orangbanjar.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar