A. PERENCANAAN
Perencanaan
adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapai tujuannya. Dalam
istilah yang lebih resmi, perencanaan di definisikan sebagai perkembangan
sistematis dari program tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan bisnis
yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi di antara
kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.
Tujuan Perencanaan:
Perencanaan
organisasional mempunyai dua maksud yaitu :
1.
Perlindungan
(protective)
Meminimisasi
resiko dengan mengurangi ketidakpastian disekitar kondisi bisnis dan
menjelaskan konsekuensi tindakan menejerial yang berhubungan.
2. Kesepakatan (Affirmative)
Tujuan
dari kesepakatan (Affirmative) untuk Meningkatkan tingkat keberhasilan
organisasional.
Tujuan
perencanaan adalah membentuk usaha terkoodinasi dalam organisasi, tanpa adanya
perencanaan biasanya di sertai dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya
ketidak efesienan.
B. JENIS-JENIS
PERENCANAAN
Aktivitas Perencanaan di bagi menjadi 2
yaitu :
1.
Perencanaan
Strategis
Perencanaan
Strategis adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi
secara keseluruhan. Wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total
dan memutuskan apa yang hendak dilakukannya dalan jangka panjang untuk mencapai
tujuan organisasi. Jangka panjang sebagai periode waktu antara 3 sampai 5 tahun
kedepan. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa
yang akan dilakukan oleh organisasi agar berhasil dan kurun 3 sampai 5 tahun
mendatang.
Wirausahwan
mungkin mempunyai masalah dalam mencoba untuk memutuskan dengan tepat seberapa
jauh mereka sebaiknya memperluas perencanaan strategis bagi masa depan. Sebagai
aturan umum, mereka sebaiknya mengikuti prinsip komitmen, yaitu prinsip yang
menyatakan bahwa wirausahawan hendaknya melibatkan penggunaan dana bagi
perencanaan, hanya jika mereka bisa mengantisipasinya, masa depan yang bisa di
prediksikan suatu hasil dari pengeluaran perencanaan sebagai hasil analisa
perencanaan panjang secara realities. Biaya perencanaan adalah investasi yang
bisa diantisipasi.
Strategi
didefinisikan sebagai suatu rencana luas dan umum yang di kembangkan untuk
mencapai tujuan organisasional jangka panjang. Strategi adalah hasil akhir dari
perencanaan strategis. Strategis organisasi hendaknya mempunyai suatu
strategis, akan tetapi agar strategi bisa berdaya guna harus konsisten
dengan tujuan organisasional.
Manajemen
Strategis di definisikan sebagai proses yang menjamin bahwa proses dan manfaat
organisasi dari penggunaan strategi organisasional yang tepat pula. Strategi
yang tepat guna adalah strategi yang paling sesuai bagi kebutuhan organisasi pada
saat tertentu. Proses manajemen strategis umumnya terdiri dari empat langkah
yang berurutan dan kontinyu:
1.
Perumusan
strategi
2.
Implementasi
strategi
3.
Pengukuran
hasil strategi
4.
Evaluasi
strategi
2.
Perencanaan
Taktis
Perencanaan
Taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai
bagian organisasi yang sedang berjalan. Jangka pendek adalah kurun waktu
kedepan yang berkisar satu tahun. Wirausahawan menggunakan perencanaan taktis
untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagai bagian dari organisasi
untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau kurang.
Wirausahawan
memerlukan baik perencanaan strategis maupun perencanaan taktis, tetapi kedua
program tersebut harus saling berhubungan agar tercapai suatu keberhasilan.
Perencanaan taktis hendaknya dipusatkan pada apa yang akan dilakukan dalam
jangka pendek untuk membantu organisasi mencapai tujuan jangka panjang yang
ditentukan dengan perencanaan strategis.
C. PERENCANAAN
DAN TINGKAT MANAJEMEN
Manajemen puncak dari
suatu organisasi mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah
perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak, walaupun semua tingkatan manajemen
terlibat dalam proses perencanaan, manajemen tingkat atas biasanya menggunakan
waktu perencanaan yang lebih banyak di bandingkan manajemen tingkat bawah.
Manajemen tingkat bawah lebih terlibat dengan kegiatan operasional dari
organisasi, dan karenanya mempunyai waktu yang lebih sedikit dalam proses
perencanaan di bandingkan dengan manajemen tingkat atas. Manager menengah
biasanya menggunakan waktu yang lebih banyak di banding manager tingkat bawah,
tetapi lebih sedikit di bandingkan manajemen tingkat atas.
Langkah – langkah Dalam
Proses Perencanaan
1.
Menyatakan
Tujuan Organisasi
Suatu pernyataan
tujuan organisasional yang jelas perlu bagi dimulainya suatu perencanaan,
karena perencanaan dipusatkan pada bagaimana system manajemen akan mencapai
tujuan tersebut.
2.
Memilih
Berbagai Cara Alternatif Untuk Mencapai Tujuan
Sekali tujuan
organisasional dinyatakan dengan jelas, wirausahawan hendaknya memuat sebanyak
mungkin alternative yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut.
3.
Mengembangkan
Premis yang Menjadi Dasar Alternatif
Kelayakan
penggunaan setiap alternative untuk mencapai tujuan organisasional ditentukan
dengan premis atau asumsi atas mana alternative tersebut.
4.
Memilih
Alternatif Terbaik untuk Mencapai Tujuan
Suatu evaluasi
alternative harus memasukkan evaluasi premis atas mana alternative tersebut
didasarkan. Wirausahawan biasanya akan menemukan bahwa premis atas mana
alternative tersebut didasarkan adalah tidak sesuai dan karenanya dikecualikan
dari pertimbangan lebih lanjut. Hal ini akan membantu wirausahawan menentukan
alternative mana yang akan terbaik untuk mencapai tujuan organisasi.
5.
Pengembangan
Rencana Berdasar Alternatif yang Dipilih
Sesudah
alternative dipilih, wirausahawan sesungguhnya mulai mengembangkan
rencana-rencananya. Rencana – rencana Strategis ( Jangka Panjang) dan Taktis (
Jangka Pendek).
6.
Memfungsikan
Rencana-Rencana ke dalam Tindakan-tindakan
Sekali rencana
telah dikembangkan, rencana tersebut siap difungsikan kedalam
tindakan-tindakan. Rencana-rencana hendaknya memberi organisasi dengan
pengarahan aktivitas jangka pendek maupun jangka panjang.
D. PENDEKATAN-PENDEKATAN
DALAM PERENCANAAN
Pendekatan atau
filsafat dasar untuk melaksanakan fungsi perencanaan adalah :
1.
Pendekatan
Probabilitas Tinggi
Perencana
menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditujukan langsung untuk
menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima. Contohnya, mereka dengan
hati-hati menganalisa tujuan organisasi untuk menjamin kesesuainya. Tindakan
lain yang di ambil oleh perencana probabilitas tinggi adalah memverifikasi
bahwa tujuan organisasional bisa diukur. Perencana harus yakin bahwa target
tingkat keberhasilan bisa di ukur, dan mereka harus tahu dengan tepat bagaimana
keberhasilan tersebut akan diukur.
Pendekatan probabilitas
tinggi mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Diantara keuntungannya
adalah bahwa pendekatan ini biasanya menghasilkan rencana yang sangat tepat.
Perencana hanya memusatkan pada menemuan cara yang praktis untuk mendapatkan
tingkat keberhasilan yang diinginkan. Kerugiannya adalah bahwa pendekatan ini
biasanya tidak mendorong rencana-rencana yang kreatif. Perencanaan jarang
sekali menyimpang dari masa lalu karena pendekatan probabilitas tinggi, per
definisi adalah cara konservatif dalam mencapai tingkat keberhasilan yang
diinginkan.
Pendekatan
Maksimisasi didasarkan pada filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai
keberhasilan sebesar mungkin. Dari sudut pandang ini, perencana tidak puas
dengan karakterisik tingkat keberhasilan yang bisa diterima dari pendekatan
probabilitas tinggi, tetapi menekankan pada maksimisasi keberhasilan.
Perencana
biasanya menggunakan pendekatan maksimisasi dan secara konstan menggunakan
teknik kuantitatif dan yang paling banyak digunakan adalah model matematis.
Perencana membangun model matematis dari sistem yang mereka rencanakan dan
kemudian mendasarkan model tersebut pada bagaimana model tersebut bereaksi
dengan perubahan dari luar. Perencana pendekatan maksimisasi mencoba untuk :
a.
Meminimisasi
sumber daya yang digunakan untuk mendapatkan tingkat prestasi (performance)
tertentu.
b. Memaksimumkan prestasi yang bisa dicapai
dengan sumber daya yang diharapkan tersedia.
c.
Memndapatkan
kesimbangan biaya (sumber daya yang dikonsumsi) dan manfaat (prestasi) yang
terbaik.
Pendekatan
maksimisai perencanaan, sepertihalnya pendekatan probabilitas tinggi mempunyai
keuntungan dan kerugian. Keuntungan adalah bahwa pendekatan ini secara kontiyu
menekankan pada pencapaian keuntungan potensial penuh dari organisasi dan
menggunakan teknik kuantitatif yang cangih untuk mengembangkan rencana-rencana.
Kerugian pendekatan ini adalah pendekatan ini biasanya memperlakukan komponen
organisasi sebagai sepenuhnya bisa dikuantifikasi dan bisa diprediksi, bahkan
walau beberapa aspek dari organisasi, seperti perilaku manusia, tidak bisa
diramalkan dan dikuantifikas.
3.
Pendekatan
Adaptasi
Pendekatan
Adaptasi menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha
membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri dengan variabel
eksternal atau internal. Pendekatan ini didasarkan pada filsafat bahwa suatu
tidak mampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan organisasi.
Keuntungan dari
pendekatan ini adalah bahwa pendekatan ini difokuskan pada lingkungan eksternal
dan internal dari organisasi untuk diprediksi perubahan organisasional. Tanpa
memandang pendekatan perencanaan yang digunakan, analisa lingkungan adalah
perlu agar organisasi tetap mempunyai keberadaan. Kerugian dari pendekatan ini
adalah penekanan yang kurang pada tujuan organisasi dibandingakan dengan
pendekatan probabilitas tinggi dan pendekatan adaptasi dan kemungkinan bahawa
analisa organisasi dan perubahan yang dihasilkan lebih merupakan akhir dari
perencanaan dari pada sebagai alat mencapai keberhasilan.
4.
Pendekatan
mana yang harus digunakan
Pendekatan
perencanaan yang sebaiknya digunakan oleh wirausahawan mungkin merupakan bauran
atau kombinasi dari pendekatan probabilitas tinggi, maksimisasi, dan adaptasi.
Tiap pendekatan sebaiknya dalam organisasi. Kombinasi penddekatan ini
menekankan keuntungan dan meminimisasi kerugian dari tiap-tiap pendekatan.
E. ALAT
– ALAT PERENCANAAN
Alat –alat perencanaan
adalah teknik yang bisa digunakan oleh wirausahawan untuk membantu
mengembangkan rencana-rencana.
1.
Peramalan
(Forecasting)
Peramalan adalah
teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi
organisasi. Walaupun teknik peramalan yang cangih relative modern, konsep
peramalan bisa ditelusuri kembali sekurang-kurangnya pada literature manajemen
dari fayol. Arti penting peramalan terletak pada kemampuannya untuk membantu
wirausahawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan
organisasional yang pada gilirannya membantu wirausahawan untuk merumuskan
rencana-rencana yang lebih efektif.
2.
Metode
Analisa Runtun Waktu
Metode analisa
runtun waktu memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan menganalisa hubungan
historis antara waktu dan penjualan. Informasi menunjukan hubungan antara waktu
dan penjualan biasanya disajikan dalam grafik. Penyajian ini dengan jelas menunjukan
kecenderungan dimasa lalu yang bisa digunakan untuk meramal penjualan dimasa
mendatang.
Hasil dari
metode ini dipandang sangat dibutukan oleh wirausahawan. Akan tetapi, karena
dalam jangka panjang produk umumnya melewati apa yang dinamakan siklus hidup
produk, hasil tersebut bisa dianggap sebagai terlalu optimis. Siklus hidup
produk adalah lima tahap melalui hampir semua produk dan jasa baru akan
melewatinya. Lima tahap tersebut adalah pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan,
kejenuhan, penurunan dan kemendekan.
3.
Penjadwalan
(scheduling)
Pada dasarnya
penjadwalan adalah proses perumusan daftar aktivitas yang mendetail yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Daftar aktivitas tersebut
merupakan bagian integral dari rencana organisasional.
Kesimpulan
Kewirausahaan adalah
pelajaran yang mengutamakan perencanaan dalam tindakan. Dalam membangun usaha
perencanaan adalah inti dari semua tindakan untuk mencapai keberhasilan yang
diinginkan.
Daftar Pustaka
Mariot Tua Efendi
H, Manajemen Sumber Daya
Manusa:pengadaan, pengembangan, pengkompensasian, dan peningkatan produktivitas
pegawai, (Jakarta: Grasindo Widiasarana Indonesia, 2005)
Wiratmo,
Masykur. Kewirausahaan. (Jakarta:
Gunadarma)
Anwar Prabu
Mangkunegara, Perencanaan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung : PT Refika Aditama, 2006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar