Minggu, 05 Oktober 2014

Masalah Sosial di INDONESIA

Prolog

Masalah Sosial adalah perbedaan antara harapan dan
kenyataan atau sebagai kesenjangan antara situasi yang
ada dengan situasi yang seharusnya (Jenssen, 1992). Masalah sosial dipandang oleh sejumlah orang dalam
masyarakat sebagai sesuatu kondisi yang tidak
diharapkan.

Masalah sosial

Masalah sosial yabv terjadi di Indonesia banyak sekali, tapi masalah sosial tersebut akan terjadi jika memenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut:
1. Tidak adanya kesesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan
serta tindakan-tindakan sosial.
2. Semula ada pendapat keliru yang menyatakan bahwa masalah sosial bersumber secara langsung pada
kondisi-kondisi ataupun proses-proses sosial. Pendapat tersebut tidak memuaskan dan telah
ditinggalkan. Hal pokok di sini bukanlah sumbernya, melainkan akibat dari gejala tersebut (baik gejala
sosial maupun gejala bukan sosial yang menyebabkan terjadinya masalah sosial.
3. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau tidak. Dalam hal
ini, urutannya sangat relatif.
4. Adanya masalah-masalah sosial yang terbuka dan masalah-masalah sosial yang tertutup. Masalah sosial
tersebut timbul akibat terjadinya kepincangan-kepincangan masyarakat karena tidak sesuainya
tindakan-tindakan dengan norma-norma dan nilai-nilai masyarakat. Akibat hal tersebut, masyarakat
tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang dan berlawanan dengan nilai-nilai yang berlaku.

Masalah sosial merupakan proses terjadinya ketidaksesuaian antara unsur-unsur dalam kebudayaan
suatu masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok-kelompok sosial. Dengan kata lain, masalah
sosial menyebabkan terjadinya hambatan dalam pemenuhan kebutuhan warga masyarakat. Hal itu
berakibat terjadi disintegrasi sosial atau rusaknya ikatan sosial.
Proses disintegrasi sebagai akibat atau dampak perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat
dapat berbentuk antara lain sebagai berikut :
1. Pergolakan dan Pemberontakan
Proklamasi dikumandangkan sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia dapat diterima di berbagai
daerah walaupun tidak secara bersamaan. Rakyat menyambut dan mendukungnya. Oleh karena itu,
segera dibentuk suatu tatanan dan kehidupan sosial baru. Rangkaian peristiwa itu disebut revolusi.
Adanya pergolakan dan pemberontakan di berbagai daerah pascakemerdekaan, berlujuan untuk
menjatuhkan kedudukan penguasa pada saat itu, sekaligus menyatakan kelidaksetujuan mereka
terhadap ideologi pemerintah.
2. Aksi Protes dan Demonstrasi
Aksi protes disebut juga unjuk rasa yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Hal itu terjadi
karena setiap orang memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin berbeda. Protes dapat terjadi
apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau kelompok secara langsung sebagai akibat dari rasa
ketidakadilan akan hak yang harus diterima. Akibatnya, individu atau kelompok tersebut tidak puas
dan melakukan tindakan penyelesaian.
Protes merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat terhadap suatu
kekuasaan. Protes dapat pula terjadi secara tidak langsung sebagai rasa solidaritas antarsesama karena
kesewenang-wenangan pihak tertentu yang mengakibatkan kesengsaraan bagi orang lain.
3. Kriminalitas
Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan memberi peluang bagi setiap orang untuk berubah,
tetapi perubahan tersebut tidak membawa setiap orang ke arah yang dicita-citakan. Hal ini berakibat
terjadinya perbedaan sosial berdasarkan kekayaan, pengetahuan, perilaku, ataupun pergaulan.
Perubahan sosial tersebut dapat membawa seseorang atau kelompok ke arah tindakan yang menyimpang
karena dipengaruhi keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi atau terpuaskan dalam kehidupannya.
Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus akan diuraikan sebagai akibat terjadinya
perubahan sosial yang menimbulkan kesenjangan kehidupan atau jauhnya ketidaksamaan sosial.
Akibatnya, tidak semua orang mendapat kebahagiaan yang sama. Adanya perbedaan tersebut
menyebabkan setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda-beda terhadap hak dan kewajibannya.
Setiap orang harus mendapat hak disesuaikan dengan kewajiban yang dilakukan.
4. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Bangsa Indonesia yang sedang membangun perlu memiliki sistem administrasi yang bersih dan
berwibawa, bebas dari segala korupsi, kolusi, dan nepotisme. Masalah korupsi menyangkut berbagai
aspek sosial dan budaya maka Bung Hatta (dalam Mubyarto) mengatakan bahwa korupsi adalah masalah
budaya. Apabila hal ini sudah membudaya di kalangan bangsa Indonesia atau sudah menjadi bagian dari
kebudayaan bangsa akan sulit untuk diberantas. Akibatnya, ha! tersebut akan menghambat proses
pembangunan nasional. Untuk memberantas korupsi, tidak hanya satu atau beberapa lembaga
pemerintahan saja yang harus berperan, tetapi seluruh rakyat Indonesia harus bertekad untuk
menghilangkan korupsi.
5. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja merupakan disintergasi dari keutuhan suatu masyarakat. Hal itu karena tindakan
yang mereka lakukan dapat meresahkan masyarakat Oleh karena itu, kenakalan remaja disebut sebagai
masalah sosial. Munculnya kenakalan remaja merupakan gejolak kehidupan yang disebabkan adanya
perubahan-perubahan sosial di masyarakat, seperti pergeseran fungsi keluarga karena kedua orangtua
bekerja sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi berkurang.
Selain itu, pergeseran nilai dan norma masyarakat mengakibatkan berkembangnya sifat individualisme.
Juga pergeseran struktur masyarakat mengakibatkan masyarakat lebih menyerahkan setiap
permasalahan kepada yang berwenang. Perubahan sosial, ekonomi, budaya, dan unsur budaya lainnya
dapat mengakibatkan disintegrasi.

Dampak Perubahan Sosial bagi Kehidupan Sosial
Terdapat beberapa tanggapan masyarakat sebagai dampak perubahan sosial yang menimbulkan suatu
ketidakpuasan, penyimpangan masyarakat, ketinggalan, atau ketidaktahuan adanya perubahan, yaitu
sebagai berikut.
1. Perubahan yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan keinginan . Hal ini
karena setiap orang memiliki gagasan mengenai perubahan yang mereka anggap baik sehingga perubahan
yang terjadi dapat ditafsirkan bermacam-macam, sesuai dengan nilai-nilai sosial yang mereka miliki.
2. Perubahan mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan. Hak istimewa yang diterima dari
masyarakat akan berkurang atau menghilang sehingga perubahan dianggapnya akan mengancangkan
berbagai aspek kehidupan. Untuk mencegahnya, setiap perubahan harus dihindari dan ditentang karena
tidak sesuai kepentingan kelompok masyarakat tertentu.
3. Perubahan dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus diikuti tanpa
dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Pembahan juga dianggap membawa nilai-nilai baru yang
modern.
4. Ketidaktahuan pada perubahan yang terjadi . Hal ini mengakibatkan seseorang ketinggalan informasi
tentang perkembangan dunia.
5. Masa bodoh terhadap perubahan . Hal itu disebabkan perubahan sosial yang terjadi dianggap tidak
akan menimbulkan pengaruh bagi dirinya.
6. Ketidaksiapan menghadapi perubahan. Pengetahuan dan kemampuan seseorang terbatas, dampak
perubahan sosial yang terjadi ia tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
yang terjadi.

Solusinya

1. Mensosialisasika ke masyarakat bagaimana cara berkomnukasi yang baik di dalam keluarga, lingkungan dan tempat kerja serta membakali masyarakat yang memiliki sifat konsumtif dengan memberi bimbingan mengelola keuangan keluarga untuk jangka panjang hingga mereka meninggal
2. Memberikan hukum yang setimpal bagi pelaku KKN yang sudah terbukti menjadi tersangka dengan mengambil kekayaan pribadinya untuk dimiskinkan dan memotong bagian tubuhnya (contoh : jari) agar merasakan bagaimana susahnya masyarakat yang sakit tak bisa berobat karena kekurangan
3. Merombak pola pikir masyarakat yang ikut-ikutan agar mereka tahu bahwa tak semua pendapat memiliki hasil yanh baik

Sumber : belajarpsikologi.com dan wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar